1) Nyeri akut
a) Tujuan: nyeri teratasi
b) Kriteria hasil: klien melaporkan
penurunan nyeri progresif dan penghilangan nyeri setelah intervensi.
c) Intervensi:
·
Bantu
klien dalam mengidentifikasi tindakan penghilangan nyeri yang efektif.
Rasional:
Membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi.
·
Jelaskan
bahwa nyeri dapat akan terjadi sampai beberapa jam setelah pembedahan.
Rasional:
Nyeri post op dapat terjadi sampai 6 jam post op.
·
Lakukan
tindakan penghilanagn nyeri non invasif atau non farmakologik, seperti berikut;
-
Posisi:
tinggikan bagian kepala tempat tidur, berubah – ubah antara berbaring pada
punggung dan pada sisi yang tidak dioperasi.
-
Distraksi
-
Latihan
relaksasi
Rasional:
beberapa tindakan penghilang nyeri non invasif adalah tindakan mandiri yang dapat
dilaksanakan perawat dalam usaha meningkatkan kenyamanan pada klien.
·
Berikan
dukungan tindakan penghilangan nyeri dengan aalgesik yang diresepkan.
Rasional:
Analgesik mambantu dalam menekan respon nyeri dan menimbulkan kenyamanan pada
klien.
·
Beritahu
doker jika nyeri tidak hilang setelah ½ jam pemberian obat, jika nyeri disertai
mual atau jika anda memperhatikan drainase pada pelindung mata.
Rasional:
Tanda ini menunjukkan peningaktan tekanan intra okuli (TIO) atau komplikasi
lain.
2) Resiko tinggi terhadap infeksi
a)
Tujuan:
infeksi tidak terjadi.
b)
Kriteria
hasil: klien akan menunjukkan penyembuhan insisi tanpa gejala infeksi.
c)
Intervensi:
·
Tingkatkan
penyembuhan luka:
-
Berikan
dorongan untuk mengikuti diet yang seimbang dan asupancairan yang adekuat.
-
Instruksikan
klien untuk tetap menutup mata sampai hari pertama setelah operasi atau sampai
diberitahukan
Rasional: Nutrisi dan hidrasi yang
optimal meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, yang meningkatkan
penyembuhan
·
Gunakan
teknik aseptik untuk meneteskan tetes mata:
-
Cuci
tangan sebelum memulai
-
Pegang
alat penetes agak jauh dari mata
-
Ketika
meneteskan, hindari kontak antara ata, tetesan dan alat penetes.
Ajarkan teknik ini kepada klien dan
anggota keluarganya.
Rasional: Teknik aseptik meminimialkan
masuknya mikroorganisme dan mengurangi resiko infeksi.
·
Kaji
tanda dan gejala infeksi:
-
Kemerahan,
edema pada kelopak mata
-
Infeksi
konjungtiva (pembuluh darah menonjol)
-
Drainase
pada kelopak mata dan bulu mata
-
Materi
purulen pada bilik anterior (antara korm\nea dan iris)
-
Peningkatan
suhu
-
Nilai
laboratorium abnormal (mis. Peningkatan SDP, hasil kultur dan sensitivitas
positif)
Rasional:
Deteksi dini infeksi memungkinkan penanganan yang cepat untuk meminimalkan
keseriusan infeksi.
·
Lakukan
tindakan untuk mencegah ketegangan pada jahtan (misal anjurkan klien
menggunakan kacamata protektif dan pelindung mata pada siang hari dan pelindung
mata pada malam hari).
Rasional: Ketegangan pada jahitan dapat
menimbulkan interupsi menciptakan jalan masuk untuk mikroorganisme.
·
Beritahu
dokter tentang semua drainase yang terlihat mencurigakan.
Rasional: Drainase abnormal memerlukan
evaluasi medis dan kemungkinan memulai penanganan farmakologi.
3) Resiko tinggi terhadap cidera
a)
Tujuan:
Cidera tidak terjadi.
b)
Kriteria
hasil: Klien tidak mengalami cidera atau trauma jaringan selama dirawat.
c)
Intervesi:
·
Orientasikan
klien pada lingkungan ketika tiba.
Rasional:
Pengenalan klien dengan lingkungan membantu mengurangi kecelakaan.
·
Modifikasi
lingkungan untuk menghilangkan kemungkinan bahaya.
-
Singkirkan
penghalang dari jalur berjalan.
-
Singkrkan
sedotan dari baki.
-
Pastikan
pintu dan laci tetap tertutup atau terbuka secara sempurna.
Rasonal:
Kehilangan atau gangguan penglihatan atau menggunakan pelindung mata juga apat
mempengaruhi resiko cidera yang berasal dari gangguan ketajaman dan kedalaman
persepsi.
·
Tinggikan
pengaman tempat tidur. Letakkan benda dimana klien dapat melihat dan meraihnya
tanpa klien menjangkau terlalu jauh.
Rasional:
Tinakan ini dapat membantu mengurangi resiko terjatuh.
·
Bantu
klien dan keluarga mengevaluasi lingkungan rumah untuk kemungkinan bahaya.
-
karpet
yang tersingkap.
-
Kabel
listrik yang terpapar.
-
Perabot
yang rendah
-
Binatang
peliharaan
-
Tangga
Rasional:
Perlunya untuk empertahankan lingkungan yang aman dilanjutkan setelah pulang.
4) Resiko tinggi terhadap inefektif
penatalaksanaan regimen terapeutik
a) Tujuan: Inefektif penatalaksanaan
regimen tidak terjadi.
b) Kriteria hasil: Berkaitan dengan rencana
pemulangan rujuk pada rencana pemulangan.
c) Intervensi:
·
Diskusikan
aktifitas yang diperbolehkan setelah pembedahan.
-
Membaca
-
Menonton
televisi
-
Memasak
-
Melakukan
pekerjaan rumah tangga yang ringan
-
Mandi
siram atau mandi di bak mandi.
Rasional:
Memulai diskusi dengan menguraikan aktifitas yang diperbolehkan daripada
pembatasan memfokuskan klien pada aspek positif penyembuhan daripada aspek
negatifnya.
·
Pertegas
pembatasan aktifitas yang disebutkan dokter yang mungkin termasuk menghindari
aktifitas berikut:
-
Berbaring
pada sisi yang dioperasi
-
Membungkuk
melewati pinggang
-
Mengangkat
benda yang beratnya melebihi 10 kg.
-
Mandi
-
Mengedan
selama defekasi.
Rasional:
Pembatasan diperlukan utnuk menguangi gerakan mata dan mencegah peningkatan
tekanan okuler. Pembatasan yang spesifik tergantung pada beberapa faktor,
termasuk sifat dan luasnya pembedahan, preferensi dokter, umur serta status
kesehatan klien secara keseluruhan. Pemahaman klein tentang alasan untuk
pembatasan ini dapat mendorong kepatuhan klien.
·
Tekankan
pentingnya tidak mengusap mata atau menggosok mata dan menjaga balutan serta
pelindung protektif tetap pada tempatnya sampai hari pertama setelah operasi.
Rasional:
Mengusap atau menggosok mata dapat merusak integritas jahitan dan memebrikan
jalan masuk untk mikroorganisme. Menjaga mata tertutup mengurangi resiko
kontaminasi oleh mikroorganisme di udara.
·
Jelaskan
informasi berikut untuk tetap setiap obat – obatan yang diresepkan.
-
Nama,
tujuan dan kerja obat.
-
Jadwal,
dosis (jumlah dan waktu)
-
Teknik
pemberian
-
Instruksi
atau kewaspadaan khusus
Rasional:
Memberikan informasi yang akurat sebelum pulang dapat meningkatkan kepatuhan
dengan regimen pengobatan dan membantu mencegah kesalahan dalam pemberian obat.
·
Instruksikan
klien dan keluarga untuk melaporkan
tanda dan gejala berikut:
-
Kehilangan
penglihatan
-
Nyeri pada
mata
-
Abnormalitas
penglihatan (misalnya, kilasan cahaya atau mengeras)
-
Emerahan,
drainase meningkat, suhu meningkat.
Rasional:
Melaporkan tanda dan gejala ini lebih awal memungkinkan intervensi yang cepat
untuk mencegah atau meminimalkan infeksi, peningkatan tekanan intra okular,
perdarahan, terlepasnya retina atau komplikasi lain.
·
Instruksikan
untuk menjaga hygiene mata (membuang drainase yang mengeras dengan menyeka
kelopak mata yang terpejam menggunakan bola kapas yang dielmbabakan dengan
larutan irigasi mata).
Rasional:
Sekresi dapat melekat pada kelopak mata dan blu mata. Pembuangan sekresi dapat
memberikan kenyamanan dan mengurangi resiko infeksi dengan mneghilangkan sumber
mikroorganisme.
·
Tekankan
pentingnya perawatan lanjutan yang adekuat, dengan adwal yang ditentukan oleh
ahli bedah. Klien harus mengetahui tanggal dan waktu jadwal perjanjian
pertamanya sebelum pulang.
Rasional:
Perawatan lanjutan memberikan kemungkinan penyembuhan dan memngkinkan deteksi
dini komplikasi.
·
Sediakan
instruksi tertulis pada waktu klien pulang.
Rasional: Instruksi tertulis memberikan klien
dan keluarga sumber informasi yang dapat merekam rujuk jika diperlukan